CS1 :
CS2 :
Berita Terbaru:

Pencopotan Manajer PLN Kebumen Dipertanyakan

Minggu, 15 Januari 2012

KEBUMEN, suaramerdeka.com - Dukungan untuk Joko Handoyo, manajer PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Kebumen yang dicopot dari jabatannya terus mengalir. Dukungan diberikan oleh para mitra kerjanya di PLN, asosiasi dan sejumlah koleganya di Kebumen.
Salah satu dukungan diberikan oleh Ketua DPC Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) Cilacap, Kuswan Hasan. Menurut Kuswan, komunikasi Joko Handoyo dengan para kontraktor listrik cukup baik. "Saya melihat, Joko merupakan salah satu manajer yang enerjik dan mudah bekerjasama dengan mitra," ujar Kuswan Hasan kepada Suara Merdeka, Rabu (11/1).
Menanggapi adanya pencopotan Joko yang diduga hanya berdasarkan SMS gelap, Kuswan justru mempertanyakan kebijakan itu. Dia berpendapat agara manajemen PLN lebih menerapkan asas praduga tak bersalah. Menurutnya, sebelum ada keputusan perlu klarifikasi dan pembuktian.
Dengan demikian, keputusan yang dikeluarkan dapat diterima semua pihak dan tidak menimbulan prasangka. "Jauh sebelum ada surat keputusan ini memang muncul isu. Kemudian saya klarifikasi kepada petugas pelaksana, ternyata tidak ada masalah dan mereka merasa baik-baik saja," tandas Kuswan.
Seperti diberitakan (SM,11/1) jajaran PLN UPJ Kebumen bergejolak menyusul pencopotan manajernya Joko Handoyo. Keputusan pencopotan tersebut diduga hanya didasarkan pada SMS gelap. Joko dituduh mengadakan rapat dengan pengurus Paguyuban Pelaksana Instalasi (PPI) dan mewajibkan semua Biro Tehnik Listrik (BTL) bila bon KWH meter harus membayar Rp 1,5 juta. Dalam SMS itu disebutkan, kegiatan itu sudah berjalan selama satu tahun.
Dalam Surat Keputusan Nomor 10283.K/431/GM.DJTY/2011 yang ditandatangi oleh General Manajer PLN Distribusi Jateng dan DIY Denny Pranoto, Joko Handoyo dicopot dari jabatan manager PLN UPJ Kebumen. Selanjutnya dia dimutasi menjadi Asisten Analis Managemen Mutu di PLN APJ Yogyakarta.
Share this Article on :

1 komentar:

GIGARANI.BLOG mengatakan...

Barangkali karena tidak bisa diajak kerjasama dengan atasan karena tidak bisa menekan karyawan yang biasa melakukan tagihan sehingga menanggung hutang yang cukup besar sedangkan petugas lapangan tersebut juga bertindak terlalu bijak sehingga tidak mau mencopot meteran dengan sewenang-wenang karena tahu tentang hukum

Posting Komentar

 

© Copyright Ayo Ke Kebumen Januari 2012 | Design by Santo Zaq | Published by Ayo Ke Kebumen | Powered by Blogger.com.