CS1 :
CS2 :
Berita Terbaru:

Sanadi, Pelestari Alkom Tradisionil

Jumat, 20 Januari 2012


Kebumen - Thong....thong....thong...! kisaran pukul 10.00 Wib. terdengar suara kenthongan dari dalam ruangan lantai 2 bidang Kominfo Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, yang masih menyatu di komplek Setda Kebumen. Suara tersebut pertanda bunyi kenthongan yang dipukul Sanadi (70) warga Rt. 4 Rw. 4 desa Pandansari Sruweng, menjajakan alat tradisionil yang sudah jarang dipakai warga (19/1).

Ketika istirahat di Mushola Al Amanah belakang kantor Bappeda, Sanadi mengungkapkan, berjualan kenthongan dia lakoni sejak masih muda, dulu di desanya banyak pengrajin kenthongan kini tinggal beberapa orang saja.

Wilayah jualan mencapai Purworejo, Cilacap, dan Banyumas, dengan angkutan bus, tetapi kalau hanya di kota Kebumen dan Gombong cukup menggunakan sepeda onthel.

Biasanya dalam sebulan bisa tiga kali berjualan, sekali berangkat minim membawa lima buah, dengan harga rata-rata 25 ribu rupiah, dan biasanya bisa laku tiga sampai empat buah.

Bahan baku diperoleh dari beli batang kayu di dusunya, kisaran 100 sampai dengan 150 ribu dan dapat di buat menjadi 10 buah.Bapak dari delapan anak tesebut, ketika ditanya apa ada anak yang nuruni, di jawab : ”sampai dengan sekarang belum ada, Kebanyakan merantau di Jakarta, tetapi kalau ada yang dirumah, menjadi tukang kayu untuk mebelair”.

Di sela-sela produksi kenthongan, dia juga membuat dan menjual ”Ondo” atau tangga dari bambu, dan berkebun. ”Patut di acungi jempol, karena di era serba tinggal pencet, dirinya dengan kesabaran berputar-putar dari kampung ke kampung menjajakan alat komunikasi tradisionil tersebut”, Ujar Kinanto, Karyawan Dishubkominfo yang masih berkantor di komplek Setda tersebut.
 
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Ayo Ke Kebumen Januari 2012 | Design by Santo Zaq | Published by Ayo Ke Kebumen | Powered by Blogger.com.